Senin, 29 November 2010

prosedur pengelolaan kelas


BAB I

PENDAHULUAN

Ø LATAR BELAKANG

Pengelolaan kelas merupakan suatu tindakan yang menunjukan kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar- mengajar. Tindakan optimal yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan yang sistematik berdasarkan langkah-Iangkah bagaimana seharusnya kegiatan itu dilakukan. Jadi prosedur pengelolaan kelas merupakan langkah -Iangkah bagaimana kegiatan pengelolaan kelas dilakukan untuk terciptanya kondisi belajar yang optimal serta rnempetahankan kondisi tersebut agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien.

Ø RUMUSAN MASALAH

Dari pemaparan di atas dapat kami rumuskan;

- Apa dan bagaimana prosedur pengelolaan kelas itu...?

- Langkah langkah menyusun prosedur pengelolaan kelas








BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

Atas dasar tindakan dalam kegiatan pengelolaan kelas dapat dikelompokkan dalam dua

tindakan, yaitu:

Dimensi pencegahan (preventif) , merupakan tindakan dalam mengatur siswa dan peralatan serta format belajar mengajar yang tepat sehingga menimbulkan kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Prosedurnya dalam hal ini berupa langkah-Iangkah yang harus direncanakan guru untuk menciptakan suatu struktur kondisi yang fleksibel baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Prosedur tindakan pencegahan ini diarahkan pada pelayanan perkembangan tuntutan dan kebutuhan siswa baik secara individual maupun kelompok-kelompok dapat berupa kegiatan contoh-contoh ataupun berupa informasi.

Dimensi kuratif, merupakan tindakan tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan itu tidak berlarut-Iarut. Dalam hal ini guru berusaha untuk menimbulkan kesadaran akan penyimpangan yang dibuat akhirnya akan menimbulkan kesadaran dan tanggung jawab untuk rnemperbaiki diri sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan dua tindakan dalam kegiatan pengelolaan kelas, maka prosedur pengelolaan kelas yang dapat dilakukan berkaitan dengan kedua tindakan tersebut, yaitu prosedur dimensi pencegahan/preventif dan prosedur dimensi kuratif.

Langkah-Iangkah yang harus ditempuh dalam pengelolaan pencegahan adalah sebagai

berikut:

1. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru

Sikap guru terhadap kegiatan profesinya akan banyak mempengaruhi terciptanya kondisi belajar mengajar atau menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

belajar. Oleh karena itu, langkah utama dan pertama yang strategis dan mendasar dalam kegiatan pengelolaan kelas adalah "Peningkatan kesadaran diri" sebagai guru. Apabila seorang guru sadar akan profesinya sebagai guru pada gilirannya akan meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan tugasnya.

Implikasi adanya kesadaran diri sebagai guru akan tampak dalam sikap guru yang demokratis tidak otoriter, menunjukan kepribadian yang stabil, harmonis serta berwibawa. Sikap demikian pada akhirnya akan menumbuhkan atau menghasilkan reaksi serta respon yang positif dari siswa.

2. Peningkatan kesadaran siswa

Meningkatkan kesadaran diri sebagai guru tidak akan ada artinya tanpa diikuti meningkatnya kesadaran siswa sebab apabila siswa tidak atau kurang memiliki kesadaran terhadap dirinya tidak akan terjadi interaksi yang positif dengan guru dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Pada akhimya dapat mengganggu kondisi optimal dalam rangka belajar mengajar. Kurangnya kesadaran siswa terhadap dirinya ditandai dengan sikap yang mudah marah, mudah tersinggung, mudah kecewa, dan sikap tersebut akan memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji. Untuk menanggulangi atau mencegah munculnya sikap negatif tersebut guru harus berupaya meningkatkan kesadaran siswa melalui tindakan sebagai berikut:

a. Memberitahukan kepada siswa tentang hak dan kewajiban siswa sebagai anggota

kelas.

b Memperhatikan kebutuhan dan keinginan siswa.

c. Menciptakan suasana adanya saling pengertian yang baik antara guru dan siswa.

3. Sikap Polos dan Tulus dari Guru

Guru dituntut untuk bersikap polos dan tulus, artinya guru dalam tindakan dan sikap

keseharian selalu "Apa adanya" tidak berpura-pura. Tindakan dan sikap demikian akan merupakan rangsangan positif bagi siswa dan siswa akan memberikan respon atau reaksi positif. Penciptaan suasana sosioemosional di dalam kelas akan banyak dipengaruhi oleh polos tidaknya dan tulus tidaknya sikap guru yang pada gilirannya akan berpengaruh penciptaan kondisi lingkungan yang optimal dalam rangka proses belajar mengajar.

4. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan

Langkah ini mengharuskan guru agar mampu:

a. Mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang bersifat individual atau kelompok. Termasuk di dalamnya penyimpangan yang sengaja dilakukan siswa hanya sekedar untuk menarik perhatian guru atau teman -temannya.

b. Mengenal berbagai pendekatan dan pengelolaan kelas dan menggunakan sesuai dengan situasi atau menggantinya dengan pendekatan lain yang telah dipilihnya apabila pilihan pertama mengalami kegagalan.

c. Mempelajari pengalaman guru-guru lainnya baik yang gagal atau berhasil sehingga dirinya mempunyai alternatif yang bervariasi dalam berbagai problem pengelolaan.

5. Menciptakan "kontrak sosial"

Kontrak sosial pada dasarnya berkaitan dengan "Standar tingkah laku" yang diharapkan dan memberikan gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan sekolah. Dengan kata lain "Standar tingkah laku yang memadai dalam situasi khusus". Suatu persetujuan umum tentang bagaimana sesuatu dibuat, tindakan sehari-hari yang bagaimana yang diperbolehkan. Standar tingkah laku ini tidak membatasi kebebasan siswa akan tetapi merupakan tindakan pengarahan ke arah tingkah laku yang memadai atau yang diharapkan dalam beberapa situasi. Standar tingkah laku harus melalui "Kontrak sosial" dengan siswa. Dalam arti bahwa aturan yang berkaitan dengan nilai atau norma yang turun dari atasan (guru/sekolah) tidak timbul dari bawah akan mengakibatkan aturan tersebut kurang dihormati atau ditaati, sehingga perumusannya perlu dibicarakan atau disetujui bersama oleh guru dan siswa. Kebiasaan yang terjadi dewasa ini aturan-aturan sebagai "Standar tingkah laku" berasal dari atas, siswa hanya menerima apa adanya dan tidak punya pilihan lain. Kondisi demikian akan memungkinkan timbulnya persoalan-persoalan dalam pengelolaan kelas karena siswa tidak merasa membuat serta memiliki peraturan sekolah yang ada. Kelima langkah tersebut digambarkan pada diagram sebagai berikut.

DIAGRAM PROSEDUR PENGELOLAAN DIMENSI PENCEGAHAN

Langkah-Iangkah pengelolaan dimensi penyembuhan (kuratif) meliputi hal-hal berikut:

a. mengidentifikasi masalah;

Pada langkah pertama ini guru melakukan kegiatan untuk mengenal atau mengetahui

masalah-masalah yang timbul dalam kelas. Dari masalah-masalah tersebut guru harus

dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan sekaligus mengetahui siswa yang

melakukan penyimpangan tersebut.

b. menganalisa masalah;

Pada langkah kedua ini, kegiatan guru adalah berusaha untuk menganalisa

penyimpangan tersebut dan menyimpulkan latar belakang dan sumber dari pada

penyimpangan itu. Setelah diketahui sumber penyimpangan guru kemudian

melanjutkan usahanya untuk menentukan alternatif-alternati penanggulangan atau

penyembuhan penyimpangan tersebut.

c. Menilai alternatif-alternatif pemecahan, menilai dan melaksanakan salah satu

alternatif pemecahan

Pada langkah ketiga ini, kegiatan yang dilakukan adalah memilih alternatif

berdasarkan sejumlah alternatif pemecahan masalah yang telah disusun. Artinya

alternatif mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan tersebut.

d. Melaksanakan alternatif yang telah ditetapkan

Setelah ditetapkan alternatif yang tepat maka langkah selanjutnya adalah

melaksanakan alternatif tersebut.

e. Mendapatkan balikan dari hasil pelaksanaan alternatif pemecahan masalah yang

dimaksud.

Langkah ini didahului dengan langkah monitoring yaitu kegiatan untuk mendapatkan data yang merupakan balikan untuk menilai apakah pelaksanaan dari alternative pemecahan yang dipilih telah mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan terjadi perkembangan baru yang lebih baik, semua ini merupakan dasar untuk melakukan perbaikan program. Apabila langkah prosedur pengelolaan penyembuhan kuratif ini digambarkan dalam bentuk diagram, maka akan terlihat sebagai berikut:

DIAGRAM PROSEDUR PENGELOLAAN DIMENSI PENYEMBUHAN (KURATIF)

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

Penyusunan prosedur merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun rancangan prosedur lebih rinci pengelolaan kelas. Dengan kata lain, penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas harus di landasi oleh prosedur pengelolaan baik dimensi preventif maupun kuratif.

Penyusunan rancangan prosedur ini, berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-Iangkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional guna menciptakan kondisi lingkungan yang memberi kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Pengelolaan kelas merupakan langkah kegiatan yang dapat berdimensi preventif dan kuratif sehingga perencanaan prosedur pengelolaan kelas ke arah dimensi preventif dan dimensi kuratif yang kesemuanya bermuara atau menuju pada tujuan yang diharapkan, yaitu terciptanya kondisi serta mempertahankan kondisi optimal yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Untuk jelasnya rancangan prosedur pengelolaan kelas ini dapat divisualisasikan melalui bagan berikut.

DIAGRAM DIMENSI PREVENTIF DAN KURATIF PENGELOLAAN KELAS

Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:

1. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas.

2. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya.

3. Pemahaman terhadap penyimpangan yang dihadapinya.

4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam

pengelolaan kelas.

5. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur

pengelolaan kelas.

Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas. Atas dasar faktor-faktor yang dikemukakan di atas dapat divisualisasikan melalui diagram berikut.

DIAGRAM LANGKAH-LANGKAH RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

Setelah rancangan prosedur pengelolaan kelas selesai dirumuskan, maka hal yang penting berikutnya adalah proses pelaksanaan rancangan tersebut.Dalam pelaksanaan proses ini

faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan rancangan.

2. Sikap, tingkah laku dan kepribadian guru.

3. Kemampuan berinteraksi dengan siswa.

Jadi selama rancangan ini dilaksanakan, fungsi dan peranan guru sangat menentukan. Di

samping itu, guru harus melaksanakan monitoring untuk mengetahui sejauh mana hasil pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati ataukah telah terjadi perkembangan baru. Hasil monitoring ini dijadikan dasar untuk mendapatkan umpan balik, yaitu untuk menentukan langkah-Iangkah selanjutnya.

Demikianlah telah Anda pelajari perihal rancangan prosedur pengelolaan kelas. Untuk lebih memantapkan pemahaman Anda terhadap materi pembelajaran tersebut, maka bacalah rangkuman berikut kerjakan tugas mandiri dan jawablah tes formatif dan minimal 6 item tes dapat dijawab dengan benar.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengelolaan kelas merupakan suatu tindakan yang menunjuk kepada kegiatan-kegiatan

yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran. Langkah kegiatan pengelolaan kelas mengacu kepada tindakan pencegahan (preventif) dengan tujuan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar/pembelajaran yang menguntungkan dan pengambilan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang telah terlanjur agar penyimpangan tersebut tidak menjadi berlarut-Iarut (tindakan kuratif). Atas dasar tersebut, maka terdapat dua macam tindakan dalam pengelolaan kelas yakni dimensi pencegahan (preventif), dan tindakan kuratif.

1. Dimensi pencegahan (preventif), merupakan tindakan dalam mengatur siswa dan peralatan serta format belajar mengajar yang tepat sehingga menimbulkan kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya belajar mengajar.

2. Dimensi penyembuhan (kuratif) merupakan tindakan tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan tersebut tidak berlarut-Iarut dan mengembalikannya dalam kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya

proses belajar.

Ø Langkah-Iangkah yang harus ditempuh dalam pengelolaan kelas

dimensi pencegahan (preventif) adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan kesadaran diri sebagai guru.

b. Peningkatan kesadaran siswa.

c. Sikap poles dan tulus dari guru.

d. Mengenal dan menemukan alternatif pengelolaan.

e. Menciptakan kontrak sosial.

Ø Langkah-Iangkah pengelolaan dimensi penyembuhan (kuratif) adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Menganalisa masalah.

c. Melaksanakan afternatif yang telah ditetapkan.

d. Mendapatkan balikan dari hasil pelaksanaan alternatif pemecahan masalah

Ø Penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh faktorfaktor berikut:

1. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas.

2. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapi.

3. Pemahaman tehadap penyimpangan yang dihadapi.

4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas.

5. Kemampuan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur pengefolaan kelas.

cover

PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS

TUGAS MAKALAH

Di ajukan untuk mememnuhi matakuliah

PENGELOLAAN KELAS

Dosen pembimbing :

IMAM AZHAR, M.Ag

OLEH:

HASANUDDIN, INNANIK KH, ANIS NUR HIDAYATI, ZAKIYATUL MA’RIFAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

SMESTER IV

FAKULTAS TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAD

( STAIDRA )

KRANJI PACIRAN LAMONGAN

2010